Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Crititical thinking..’ Category

“Bagaimana dengan orang yang mampu? apakah boleh punya anak banyak? (according to lagu Doel Sumbang “Raja Goda”)…  FS Question on August 19, 2009
Pertanyaan ini menggelitik saya untuk kembali menulis..
Saya perlu berbalik bertanya yang dimaksud dengan orang mampu itu seperti apa? Bisa saja menurut saya, saya termasuk orang mampu namun menurut orang lain saya belum termasuk kategori mampu.. Mampu atau tidak mampu itu lebih bersifat relatif kan..
Dalam kaitannya dengan KB.. Seperti yang sudah saya utarakan sebelumnya.. Bisa jadi ketika awal pernikahan, kondisi keuangan keluarga sangat mapan karena berada pada usia puncak sehingga mengganggap dirinya mampu memiliki anak banyak.. Namun perlu dingat hidup manusia itu bersifat dinamis.. selalu berputar. Kadang di atas kadang di bawah…
Kalau saat ini kita berada di  posisi puncak karir, kita mampu merawat anak 10 orang.. belum tentu ketika kita melewati masa produktif kita mampu merawat 10 orang anak tersebut..
Ingat semakin tinggi usia anak, maka kebutuhan hidupnya semakin tinggi.
Contohnya anak usia balita cukup diberi mainan motor motoran.. Namun ketika dia memasuki usia akil balik, anak itu akan ”menuntut” orang tuanya untuk dibelikan motor asli… Coba kalo punya anak 10 orang berarti perlu pengadaan 10 motor dalam jangka waktu 20 tahun mendatang..
Contoh lain.. Biaya mensekolahkan anak di TK dan SD tentunya jauh lebih murah dibandingkan mensekolahkan anak di jenjang yang lebih tinggi.. Apalagi di jenjang perguruan tinggi.. Di saat itu ke’mampuán orang tua dalam mengasuh anak anaknya benar benar teruji…
Oleh karena itu, di Indonesia banyak anak usia sekolah yang putus sekolah.. Tidak percaya.. Mudah saja.. sekarang ini hampir di setiap kota besar di Indonesia mudah sekali menemukan anak anak jalanan, anak anak yang berjualan di pasar. Semua itu demi alasan membantu ekonomi keluarga..
Kalau mayoritas anak anak Indonesia putus sekolah apa yang terjadi dengan bangsa ini… Kita akan semakin terjajah..
Apakah ini yang kita mau?
Tentunya tidak.. oleh karena itu, sebaiknya meskipun saat ini kita mengangggap diri kita mampu.. sebaiknya tetap ikut ber KB.. Hal ini demi masa depan anak anak kita sendiri..
Kalaupun ternyata kita sangat kaya… seperti Paman Gober… Uang yang kita punya bisa kita sumbangkan kepada para anak yang putus sekolah, para anak yang menderita sakit keras, para orang tua jompo… Masih banyak yang membutuhkan bantuan anda…
 

Read Full Post »

Saya sedikit terkejut ketika mengkuti Seminar tentang kependudukan dan KB yang dihadiri oleh para siswa sekolah keperawatan dan kebidanan di Mataram..  Banyak dari mereka yang memandang bahwa anak banyak itu tidak masalah..

Kalau semua generasi muda Indonesia berpendapat yang sama, bisa kacau negara ini nantinya.. Kalau KB tidak penting, kenapa semua calon presiden RI memasukan KB sebagai salah satu program utama mereka dalam debat calon presiden RI 2009.. ??

Slogan banyak anak banyak rezeki sudah tidak bisa diterapkan di Indonesia lagi.. Anak itu memang anugerah dari Tuhan YME… Oleh sebab itu, memiliki anak sebaiknya merupakan hasil dari perencanaan yang matang…kapan sebaiknya ingin memiliki anak.. berapa banyak anak yang ingin dimiliki… agar kita semua tidak menyia nyiakan ‘titipan’ Tuhan tersebut.

Sekarang coba bayangkan.. kalo ada satu buah telur di goreng dadar.. untuk dimakan sekeluarga.. Kalo anaknya hanya dua, telur tersebut akan dipotong 4 rata (seperempat bagian).. untuk ayah, ibu dan 2 anak.. Kalau keluarga itu memiliki delapan anak.. maka telur tersebut akan dipotong menjadi 10 bagian kecil.. gizi keluarga itu akan berkurang..Kalau gizi keluarga tidak tercukupi, keluarga itu akan lebih rentan terhadap penyakit.. dan tentunya kalau ada yang sakit penularan terhadap saudara sekandungnya akan lebih cepat karena jumlah populasi dalam keluarga terlalu padat sementara kekebalan tubuh sangat kurang..

Analogi ini juga bisa diterapkan pada sudut pandang ‘pendapatan’keluarga.. Kalau ayah sebagai pencari nafkah utama memiliki gaji per bulan sebesar satu juta rupiah. Apabila Beliau memiliki lima anak (misalnya)..  maka Beliau harus menanggung sekitar 6 orang yaitu isri dan kelima anak.. jadi satu juta dibagi 7 orang (ayah, ibu, lima anak) sama dengan Rp 142.857,- per orang per bulan atau sama dengan Rp. 4.761 ,- per orang per hari.. Belum kalau sang ayang atau ibu memiliki orang tua sebagai tanggungan mereka.. maka angka empat ribu tersebut harus dibagi lagi dengan orang tua sang ayah dan sang ibu..

Kalau orang tua tersebut tidak mau berfikir jangka panjang.. Misalna ‘aaah kan saya punya banyak teman dan keluarga yang bisa membantu’.. Namun sampai kapan mereka bisa diandalkan.. karena tentunya mereka memiliki tanggungan masing masing..

Kalau kita ikut KB maka kita merupakan dari orang orang yang tidak egois.. kenapa begitu.. Karena dengan mengikuti KB artinya kita menyadari tanggung jawab besar dalam mengasuh anak anak.. Kalau anak kita cuma dua.. maka kita bisa merawat dan membesarkan anak anak kita dengan penuh kasih sayang.. kita masih bisa membantu orang tua kita secara optimal.. kita masih bisa membantu anak anak yatim secara optimal.. kita masih bisa membantu saudara saudara kita yang membutuhkan bantuan.. dan dilihat dari kaca mata makro.. kita turut serta memajukan bangsa Indonesia dengan mendidik anak anak yang berkualitas tinggi agar tidak kalah dengan bangsa lain..

Bukankah ‘tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah’..

Read Full Post »

Pertama kali saya tiba di Adelaide, saya terkaget kaget dengan budaya disini. Sangat stringhforward. Kalau mereka (masyarakat Australia) tidak suka, tidak mau membantu, tidak bisa menepati janji.. mereka akan langsung berkata tidak..

Nah waktu itu terjadi pertentangan budaya.. Dalam budaya ketimuran Indonesia, ketika seseorang meminta bantuan, orang orang Indonesia diajarkan untuk selalu membantu teman apa pun itu. Terjadi budaya sungkan, tidak enak, mengharapkan pamrih, dll.

Semester I, saya termasuk orang yang tidak bisa berkata tidak.. karena pada prinsip hidup saya, selama bisa membantu saya akan bantu.. Hanya, prinsip itu kadang menyulitkan saya sendiri karena tidak berani berkata tidak.

Namun sekarang, saya berani berkata tidak terutama untuk hal hal yang prinsip..

Contoh kasus, waktu itu saya pernah diminta tolong oleh teman untuk men’sharing’ hasil tugas kuliah saya.. Meskipun tugas itu sudah berlalu satu tahun lampau.. namun waktu itu saya ada perasaan tidak enak karena teman tersebut satu negara, satu jurusan, satu kantor.. Peraturan dari Flinders University sudah sangat jelas bahwa hukuman plagiarism akan diterapkan kepada pihak yang memberikan dan diberi.. Selain itu, kita diberikan kesempatan belajar sekolah di luar negeri.. diberikan beasiswa merupakan suatu anugerah yang jarang dimiliki oleh orang lain. Seharusnya kesempatan itu digunakan semaksimal mungkin untuk mengembangkan pola pikir, soft skill maupun hard skill.. Bagus atau jeleknya tugas/nilai paling tidak itu merupakan hasil karya sendiri.. Bagian dari proses pembelajaran..kalau hanya tinggal ‘mencotek’ hasil karya orang lain.. buat apa sekolah di luar negeri..Kalau waktu itu saya meng’ya’kan.. apa yang saya lakukan tidak akan membantu teman saya itu, namun hanya akan men’jebloskan’ dia sendiri.. Dia tidak akan pernah belajar.. sekali diberikan akan selalu meminta terus..

Ketika itu, saya belajar berkata tidak..  

Dengan risiko, orang tersebut menjauhi saya.. dan ternyata saya  digosipkan sebagai orang yang sombong dan pelit.. Begitu sempit pemikiran teman saya.. Apapun yang saya lakukan, sesungguhnya demi kepentingan teman saya itu.. untuk belajar dan belajar..

Jangan berikan ikan, namun berikan kail..

Read Full Post »

Pondok Gede..Nama apakah itu..??

Pondok Gede adalah nama Kecamatan di Kabupaten Bekasi, berbatasan langsung dengan wilayah ibu kota Jakarta.. Tempat di mana hampir seluruh hidupku dihabiskan di tempat ini.. Sejak lahir hingga tamat SMU.. Aku meninggalkan tempat ini ketika aku harus melanjutkan studi S1 (Bachelor) di Djatinangor dan saat ini pun S2 (Master) di Adelaide.

Asal muasal kata Pondok Gede..

Duluuu.. ketika aku masih duduk di bangku SD.. aku ingat sekali ada rumah ex Belanda yang sangaat besar, berlokasi di segitiga emas Pondok Gede.. Mungkin disitu asal muasalnya nama Pondok Gede.. artinya rumah yang sangat besar.

Pondok Gede memang sangat strategis.. Namun, karena posisinya yang serba tanggung, jauh dari Bandung (Pondok Gede termasuk kawasan Jawa Barat) membuat dia seperti anak tiri.. sehingga dia masih terus mencari jati diri sesungguhnya.. Masyarakat aslinya adalah suku Betawi.. sehingga mereka pun masih mengaggap bagian dari kota Jakarta daripada Jawa Barat (mayoritas penduduk Jawa Barat adalah suku Sunda). Pondok Gede menjalankan fungsi penyangga bagi Jakarta karena berbatasan langsung dengan ibu kota. Dulu ketika sekolah (SD, SMP, SMA ku di Jakarta), aku sering pulang dari sekolah jalan kaki melintasi perbatasan Jakarta-Jawa Barat. Oleh karena itu, tidak heran penduduk Pondok Gede sangat hetrogen karena migrasi dari daerah yang ingin mengadu nasib di Jakarta namun mereka tinggal di sini..   

Saat ini kondisi Pondok Gede tidak semakin nyaman untuk ditinggali.. Ada beberapa hal yang menyebabkan Pondok Gede tidak kurekomendasikan untuk ditinggali..

Pertama, Pondok Gede terlalu mengejar pembangunan (development) dengan menekankan pada ‘money’.. Sudah terlalu banyak  mall yang dibangun di kawasan ini.. Tidak cocok dengan struktur wilayahnya.. Begitu aku keluar dari kompleks rumah orang tuaku, belok kanan sudah terdapat hypermarket terkenal Giant.. belok kiri sudah memasuki kawasan  Pondok Gede Mall.. (bahkan nanti ditambah pula dengan Atrium Pondok Gede)..  Di ‘segitiga emas’ Pondok Gede itu, kita bisa menemukan Ramayana Departemen Store, Matahari Departemen Store, Naga Swalayan, the Hypermarket (kompetitornya Giant).. Uggh, rasanya aku sudah bosan dengan namanya mall..

Kedua, pengelola wilayah Pondok Gede tidak memperhatikan masyarakat miskin..Pasar tradisional digusur.. padahal pasar ini memiliki nilai historis dan budaya.. Dari dulu, pasar tradisional Pondok Gede bisa dikatakan menjadi pasar induk ‘tingkat Kecamatan’ karena begitu matahari terbenam.. berbondong-bondonglah para pedagang mendatangkan suplai buah-buahan dan sayur mayur segar.. Para pedagang ini akan mulai berdagang sejak matahari terbenam hingga matahari terbit.. Seru.. Cantik.. Masyarakat sekitar rela untuk berbelanja kesini meskipun mereka harus naik ‘angkot’ (public transportation) dari rumah.. Katanya murah dan segar.. Tak heran, begitu isu pasar tradisional ini akan digusur, masyarakat sekitar (pembeli) protes dan penjual pun memberontak.. Karena hal ini akan memutuskan budaya berbelanja mereka (suatu hal yang telah dilakukan selama turun temurun)..

Ketiga, lokasi Pondok Gede memang sangat strategis sekali bisa diakses dari 4 penjuru.. Banyak alternatif ‘angkot’ dari kota Bekasi, Kampung Melayu, Rambutan, UKI, Kranggan, dan Cililitan.. Oleh sebab itu, aku berani pulang malam dari Bandung sendiri karena akses ke rumah 24 jam non stop. Selain itu, juga terdapat dua akses tol lingkar luar Jakarta dan tol dalam kota.. Namun, ironisnya.. tidak ada terminal di wilayah ini.. Terminal Pondok Gede sudah digusur ketika aku sedang kuliah di Djatinangor.. Akibatnya.. Astagfirlah.. Maceeettt dimana-mana.. Salah siapa? Sopir angkot tidak bisa disalahkan karena jalur terakhir mereka adalah Pondok Gede..Aku saja malas keluar rumah kalau sudah membayangkan macetnya begitu keluar dari komplek rumahku.. Lebih enak jalan kaki daripada membawa mobill. Capek.. dan makan hati kalau harus serempetan dengan angkot.. Kemacetan merajalela terutama di waktu pagi, sore pulang kantor dan hari (seharian) Sabtu.. Jangan harap bisa keluar dari kawasan ini dalam waktu 20 menit.. Namun jalan kaki pun harus sangat hati-hati.. tidak ada trotoar.. Hukum rimba berlaku di jalan.. Homo Homini Lupus.. Siapa yang kuat, dia yang menang..

Keempat, tingkat polusi di kawasan ini, menurutku, sudah sangat mengkhawatirkan.. Buktinya, alergi bersinku selalu kambuh ketika aku berada di Pondok gede.. Padahal di Adelaide, alergiku tidak pernah kambuh..Terlalu banyak kendaraan.. Terlalu banyak sampah..Terlalu banyak air tergenang.. Semua itu merupakan penyebab timbulnya berbagai macam penyakit seperti alergi, demam berdarah, typus, diare, dll. Kondisi ini diperparah dengan tidak ada kawasan hijau di Pondok Gede.. Kecuali (untungnya) masih ada lapangan sepak bola di dekat ‘segitiga emas Pondok Gede’, entah sampai kapan dia akan bertahan.. padahal kawasan hijau sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.. tempat resapan air, tempat meredam polusi, dan tempat menghilangkan stress bagi masyarakat sekitar..  Bahkan di musim kemarau, sudah mulai sulit mendapatkan air bersih (tidak ada akses PAM) namun di musim penghujan, Pondok Gede sudah mulai banjir di berbagai titik..  

Pondok Gede di masa mendatang..

Dari sudut pandangku, agak radikal, kondisi Pondok Gede 10 mendatang tidak akan membaik.. bahkan cenderung memburuk.. Kalau pemerintah daerah hanya mengedepankan pembangunan yang kasat mata, eg. mall, dan mengabaikan kesejahteraan masyarakatnya yang bisa dihitung melalui ‘Human Development Index’ (index dengan indikator kesehatan, pendidikan, dan ekonomi) maka dalam jangka waktu 10 tahun mendatang Pondok Gede akan stagnan.. dalam arti warganya tida bisa melalukan mobilitas kemana mana karena kemacetan semakin meraja lela..

Tingkat kriminalitas akan semakin tinggi karena akan terjadi kecemburuan sosial antara para warga yang mampu berbelanja di mall-mall dengan para warga yang harus mengantri minyak tanah.. Tingkat pengangguran akan semakin meningkat karena kualitas sumber daya manusianya kurang diperhatikan.. Jumlah penduduk Pondok Gede akan semakin membludak akibat migrasi dan kelahiran di atas angka replacement level.. tingkat rata-rata ibu melahirkan anak terutama pada masyarakat miskin akan semakin banyak..Lebih dari 2 anak..Lihat saja dimana-mana banyak anak kecil (balita) sudah diberdayakan menjadi pengamen jalanan, buruh di pasar ataupun peminta-minta..  

Tingkat stress penduduknya kan semakin menggila.. Akibat kemacetan dan polusi dimana-mana.. Akibat nilai rupiah menurun namun pendapatan tetap.. Akibat rasio ketergantungan (dependency ratio), terhadap penduduk usia produktif akan semakin meningkat sehingga penduduk usia produktif harus berfikir 1000 kali dalam mengelola keuangannya agar mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka… Padahal anak mereka selalu menangis meminta dibelikan sesuatu.. karena di kanan kiri tempat tinggal mereka sudah mall dimana mana..

Mudah-mudahan potret suram ini hanya dalam bayanganku saja.. Tidak menjadi kenyataan.. Dalam hati kecilku, aku masih berharap Pondok Gede akan menjadi kawasan yang nyaman untuk ditinggali dan bisa dibanggakan..

Read Full Post »

I was born in Jakarta..

I have lived in this city for more than 20 years..

However, this city become more unfriendly, more polution, and more traffic..

Stressfull city

 To many sad stories in this city..

Read Full Post »

Dua hari lalu, ketika saya mendengar berita di sebuah radio Australia, saya terhenyak juga.. Berita tersebut memperdengarkan suara Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, sedang berpidato. Rudd menyatakan bahwa di Australia saat ini sedang mengalami krisis keuangan yang cukup parah, ditandai dengan melemahnya nilai tukar dollar Australia terhadap Amerika Serikat.. Beliau juga menekankan agar masyarakat Australia tetap tenang dan menjamin keamanan simpanan uang di bank karena sistim Perbankan Australia merupakan salah satu yang terbaik di dunia..  Beliau juga menekankan bahwa krisis keuangan ini tidak hanya dialami oleh Australia namun juga oleh negara negara lain.  Bahkan beliau memprediksi krisis ini akan sedikit lebih panjang dialami oleh Australia, sekitar pertengahan tahun 2009 baru akan mulai pulih kembali..

Saya kemudian mencek di salah satu money changer.. Memang nikai tukar dollar australia sedang merosot tajam.. Sejak saya belajar di negeri Kangguru ini, nilai tukar dollar australia berkisar Rp. 7,500 sampai dengan Rp. 8,000. Namun saya kaget ketika mengetahui nikai tukar dollar Australia terhadap rupiah Indonesia bisa merosot begitu tajam sampai kisaran Rp. 6,000,- per AUS dollar..

Saya coba konfirm ke www.kompas.com.. Disitus ini, saya mendapat berita bahwa pasar uang di Indonesia mengalami ‘gangguan’ akibat efek dari luar yaitu dari kredit macet di negara Paman Sam tersebut..Presiden  SBY menyatakan bahwa masyarakat Indonesia harus tetap tenang karena gangguan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) hanya gangguan kecil dan tidak berpengaruh terhadap kondisi keuangan makro Indonesia.

Saya memprediksi (mungkin agak pesimistis) bahkan kemungkinan besar Indonesia akan mengalami krisis moneter kedua.. Alasan pertama, Indonesia masih rentan, belum cukup tanggung menahan ‘gangguan’ dari luar.. Sedikit saja konflik ekonomi di dunia internasional, dengan mudah mempengaruhi Indonesia. Why? ketergantungan Indonesia terhadap barang barang impor masih cukup besar sehingga Indonesia belum bisa mandiri.. ketergantungan terhadap negara lain masih besar. Contoh konkrit, akibat isu krisis moneter global di Amerika Serikat mengakibatkan harga indeks saham di BEJ merosot tajam bahkan hingga perdagangan BEJ ditutup lebih cepat.

Alasan kedua, tahun depan (2009), Indonesia akan melakukan pemilihan umum presiden.. Isu krisis moneter global ini akan dipergunakan sebagai ‘alat’ oleh para oposisi SBY untuk mengalahkan beliau di Pemilu mendatang. Cukup mudah.. karena isu kenaikan harga harga, diwarnai dengan naiknya suku bunga kredit.. adalah isu sensitif bagi masyarakat umum.. Padahal siapapun presidennya, ketika krisis ekonomi global datang, akan sulit menghindarinya..

Saya berharap krisis monter global ini tidak membawa pengaruh banyak di Indonesia.. Saya masih trauma akibat krisis moneter thun 1997 di Indonesia yang beralih ke krisis politik, pada akhirnya membawa banyak korban.. Namun kalaupun ternyata benar adanya, saya berharap bahwa para politikus yang licik jangan membawa suasana bertambah panas.. Coba dahulukan kepentingan bangsa Indonesia dahulu daripada kepentingan partai politiknya.. Sebenarnya kalau semua warga negara Indonesia tetap tenang, Insya Allah semua cobaan bisa diatasi..  

Read Full Post »

Kemarin Indonesia merayakan hari kemerdekaannya ke-63.

Berbagai acara untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia serentak diselenggarakan di hari kemerdekaan RI ini..

Misalnya di :

a. Flinders University, SA terdapat pertandingan khas hari kemerdekaan. Misalnya balap karung, memasukkan paku ke dalam botol, makan kerupuk, dll. Selain itu juga terdapat bazar makanan khas Indonesia.

b. Univeristy of Quensland, diselenggarakan Pesta Rakyat..

c. Di kompleks perumahanku, diselenggarakan lomba-lomba dan panggung hiburan sederhana.

d. Di kantor suamiku, diadakan upacara bendera memperingati hari kemerdekaan RI ke-63.

e. Aku mendapat sms dari temanku (di Indonesia) mengirimkan ucapan MERDEKA..

MERDEKA??

Apakah benar Indonesia sudah merdeka??

Menurutku Indonesia belum merdeka.. Indonesia masih terjajah dari segala bentuk penyakit mental, egoisentrik, kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan.. Heran rasanya ketika beberapa hari lalu saya membaca koran Kompas dan majalah Tempo di perpusatakaan Flinders University.. Di mana mana saya membaca tentang berita ‘Ryan’.. Heboh sekali berita itu sampai Australia pun terheran heran.. Kok rasanya semakin hari berita tentang ‘kematian’ di Indonesia semakin mudah diakses.. Lebih mudah mencari berita sensasional seperti si “Ryan” dibandingkan mengakses tentang berita berita prestasi Indonesia di Olympiade 2008. Lihat saja berita di TV atau internet.. Dimanakah nilai nilai religious yang (katanya) dimiliki oleh masyarakat Indonesia??

Saya juga sakit hati membaca berita tentang si ‘Ratu Suap’ dan kisah tentang para anggota Dewan (DPR) yang mampu membeli sebuah jas seharga 48 juta rupiah cash (karena takut dengan KPK kalau membeli via credit card).. Dimana rasa kemanusiaan orang orang ini.. ?? Di satu sisi ratusan orang Indonesia kelaparan.. Sebagian masyarakat Indonesia masih terseok seok mencari sesuap nasi.. Masih banyak orang Indonesia tidur beratapkan langit (homeless).. Masih banyak anak anak Indonesia yang putus sekolah.. Mau dibawa kemana bangsa Indonesia ini kalau ‘Ratu dan Raja Suap’ menguasai Indonesia..

Saya juga pernah mengunjungi salah satu festival film Indonesia..Di salah satu film itu, kami melihat bahwa polisi Indonesia menerima suap cash berupa uang kontan.. Kejadian itu membuat penjahatnya bisa lolos dengan mudah.. bagaimana perasaan saya melihat adegan itu.. Film itu ditonton tidak hanya oleh orang Indonesia namun juga oleh warga negara Australia.. Malu.. Seakan akan semua orang Indonesia mudah disuap..  

Politik, kekuasaan, uang adalah penjajah Indonesia sebenarnya..

Indonesia, ayo bangkit bersama untuk melawan penjajah Indonesia yang sebenarnya..

Read Full Post »

Pada saat penutupan APA Conference 2008, diumumkan tentang pembentukan asosiasi baru yaitu Asian Population Association..  Aneh juga.. Akronimnya sama.. APA vs APA.. Australian Population Association versus Asian Population Association. Hal kecil, namun suatu saat nanti bisa menjadi kerikil..

ASIAN POPULATION ASSOCIATION (APA)

Nampaknya APA (Asia) lebih menarik perhatikan.. berhubung Indonesia masuk dalam kawasan ini.

Kantor sekretariat APA (Asia) berada di the College of Population Studies of Chulalongkorn University, Bangkok-Thailand. Sekretaris Eksekutifnya adalah Professor Bhassorn Limonanda.

Alamat emailnya: APA@chula.ac.th

Alamat websitenya: http://www.apa.cps.chula.ac.th

Pada bulan Agustus-Oktober 2008, akan ada pemilihan perdana kepengurusan APA (Asia) ini.

Tertarik menjadi anggota APA (Asia)??

Biaya keanggotaan APA (Asia) sebesar $25 USD per tahun.

Caranya mudah, klik website APA (Asia) http://www.apa.cps.chula.ac.th dan kemudian klik Join APA.

Read Full Post »

Setiap perokok berat..

memiliki keunikan dibalik sikapnya merokok..

 

   Coba kita amati bersama..

  1. Kalau perokok itu merokok sendirian di antara sekelompok orang yang tidak merokok..Artinya, orang itu cuek.. egonya tinggi..dan mau menang sendiri..  I am the winner.. You can not touch me.. Low emphaty.
  2. Kalau perokok itu merokok bersama sekelompok orang yang juga sama-sama merokok.. Artinya.. I am belong to the group.. I am part of the group.. Hubungan interpersonal sangat penting bagi kelompok ini..
  3. Kalau perokok itu merokok sendirian.. sambil berdiri, gelisah melihat-lihat jam.. artinya.. dia sedang kesal menunggu orang.. Rokok sebagai alat pelampiasan rasa kesalnya..
  4. Kalau perokok itu merokok sendirian..sambil duduk.. Artinya.. bisa jadi dia sedang kurang kerjaan.. atau sebaliknya dia sedang stess.. Merokok sebagai alat pelampiasan atas sesuatu yang tidak bisa (atau belum bisa) dicapainya.. Biasanya orang yang merokok sendirian dengan posisi duduk akan diiringi dengan berbagai lamunan, khayalan maupun perandaian.. Misalnya andai aku kaya aku akan menikah dengan super model dunia… Andai aku pintar aku tidak harus sekolah..
  5. Kalau perokok itu merokok sambil minum kopi kental.. artinya.. ’He..he.. Asyiknya merokok sambil ngopi.. Santai dulu ach..’
  6. Kalau perokok itu merokok setelah makan besar artinya ’Rokok dulu ach.. membuang rasa asam di mulut..’.
  7.  Kalau perokok itu merokok sambil kerja artinya.. ’Agh streess banyak kerjaan..’ Rokok dulu ach biar konsen… ‘

 

Kebayang betapa hancurnya hati dan jantung ‘lokomotif berjalan’.. J

Read Full Post »

Kalau di Australia, minum wine (anggur).. merupakan bagian dari budaya sini.. Bahkan mereka bisa minum lebih dari 10 gelas dalam satu perjamuan formal..

Menurutku, di Indonesia.. merokok merupakan bagian dari budaya patrelinial Indonesia.. Kok bisa??

Yaa, lihat saja..

Pertama, distribusi perokok sangat merata di Indonesia.. mulai dari para eksekutif sampai preman hampir semua merokok.. Mulai di angkutan umum sampai di ruang tunggu eksekutif bandara.. Mulai dari ibu kota negara sampai ke dusun.. Mulai dari teras rumah sampai ke wc.. Bahkan di dalam ruangan kantor ber-AC.. Lupa semua peraturan ‘dilarang merokok’.. Tanpa lihat kanan kiri.. Asap mengepul dengan bebasnya.. Katanya sulit berkonsentrasi kalau tidak merokok..

Kedua, kebiasaan merokok didominasi oleh kaum adam.. Ada diskriminasi gender disini.. Kalau satu trilyun pria merokok, hal ini dianggap biasa… sebaliknya, kalau satu wanita merokok, hal ini masih dianggap aneh dan luar biasa di Indonesia.. Serunya disini, ada perbedaan kharakteristik diantara keduanya.. pria merokok dialami oleh seluruh lapisan masyarakat, pengecualian pada para pria yang memang sadar pada kesehatannya, pada kelompok pria muslim kental dan dan mayoritas pria alumnus western countries.. Namun kecenderungan wanita merokok di Indonesia didominasi oleh lapisan kelas sosial menengah ke atas dimana mereka memiliki pendapatan sendiri dan pastinya berpendidikan tinggi.. Kalaupun ada pengecualian, wanita perokok ‘kategori khusus’ ingin menyatakan kebebasannya terhadap semua pengekangan yang ada.. I am free like the wind..

Ketiga, merokok bagi kaum adam merupakan bagian dari sarana sosialisasi mereka terhap lingkungan.. Contohnya, sedang ronda ditawari rokok.. sedang berbincang-bincang ditawari rokok.. Malangnya, Indonesia masih menganut sistim ketimuran yang sangat kental dimana hubungan interpersonal sangat penting sekali.. sehingga masih sulit bagi sekelompok orang berkata tidak terhadap penawaran rokok.. Rokok merupakan alat mereka agat diterima di sekelompok sosial tertentu.. Contoh konkreat..Anak SD tidak akan sulit berkata ‘tidak’ apabila teman-teman terdekatnya menawari rokok (termasuk narkoba).. Meskipun mereka tahu dampak negatifnya.. Karena mereka takut dikucilkan..

Terakhir, karena rokok itu seperti candu.. Pertama ditawari kita tidak bisa menolak, kedua doyan.. ketiga ketagihan.. Nahh ini  yang repot.. Kalau orang sudah kecanduan merokok.. Mereka tidak akan berfikir cost and benefitnya.. Dampaknya terhadap perekonomian domestik.. Dampaknya terhadap kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekelilingnya.. Bahkan perokok tulen di Indonesia akan merasa sengsara tinggal di luar negeri karena, contohnya di Australia, komposisi tembakaunya kurang menggigit.. kurang terasa katanya.. Sehingga perokok Indonesia yang tinggal di luar negeri rela melinting-linting rokok seperti di pedesaan di Indonesia.. Mereka tidak peduli harga rokok dalam dollar apabila diequivalent kan akan sama dengan 10 kg beras di Indonesia.. Mereka tanpa sungkan-sungkan menitip orang-orang Indonesia yang akan ke luar negeri demi dua slot rokok..

Bagi para produsen, para marketing rokok, termasuk pihak cukai..sangat suka budaya merokok di Indonesia karena hal ini sama saja artinya dengan ‘profit’ bagi mereka..Sebaliknya, budaya ini horor bagi orang-orang non-smoker..

Read Full Post »

Older Posts »