Feeds:
Posts
Comments

Archive for September, 2008

Teknis pernikahan (3)

Setelah administrasi beres, tahapan selanjutnya..

1. tentukan budget.. Kita punya anggaran berapa untuk menyelenggarakan pernikahan? Realistis.. Kalau bisa jangan sampai berhutang hanya untuk menikah.. Sebenarnya kalau mau irit, tinggal menghubungi KUA dan selesailah urusan pernikahan.. Yang membuat pernikahan mahal itu adalah faktor budaya..yang meng’harus’kan pernikahan dibuat se’ribet mungkin..:)

2. tentukan tempat.. mau di rumah atau di gedung.. kalau di gedung, tentukan kapasitas ruangan.. Semakin besar kapasitas ruangan semakin mahal harga gedung.. Semakin populer gedungnya, semakin mahal harganya dan semakin lama waiting listnya (bahkan bisa setahun sebelumnya)..

3. tentukan tema.. mau tema sederhana, kontemporer, tradisional, kebun, etc.. Semakin kompleks temana, akan berpengaruh terhadap anggaran.. Kalau tema sudah ditentukan, itu akan menjadi pedoman kita dalam menentukan model undangan, hiasan pada saat acara berlangsung, dll..  Untuk design undangan, kalau ingin special sebaiknya 2 bulan sebelum hari H.. karena design undangan special membutuhkan waktu sekitar 1 bulan.. Mencetaknya sich cepat..  Undangan – sebaiknya disebar minimal satu bulan (terutama untuk orang orang penting atau super sibuk) atau  dua minggu sebelum hari H (Untuk tetangga dan teman dekat).. Gunakan jasa pos atau getok ular untuk mengantar undangan..

4. Tentukan rangkaian acara yang hendak dilakukan.. Misalnya ada orang yang inginnya sesederhana mungkin namun ada orang yang inginnya sekompleks mungkin.. Kalau kita inginnya ada acara pengajian, lamaran, akad nikah dan resepsi berarti akan ada 4 acara besar.. Ini akan berpengaruh pada waktu, tempat, jumlah makanan, jumlah tamu, pakaian yang akan digunakan calon mempelai (termasuk keluarga kalau mau), dll..  

5. tentukan food catering.. Ini pengeluaran terbesar.. saat ini di perkotaan orang orang sudah mencari kepraktisan.. Untuk pernikahan biasanya mereka memesan langsung dari catering.. tentukan berapa jumlah undangan.. Misalnya ada 500 undangan.. kalikan dua (biasanya undangan akan datang berpasangan) berarti 1000 orang.. ditambah keluarga dekat, keluarga besar dan orang orang yang membantu pelaksanaan pernikahan kita.. Misalnya 200 orang.. total 1200.. Namun jangan pesan hanya 1200.. Tambahkan cadangan sekitar 300 orang (untuk teman teman dekat yang diundang secara lisan atau milis).. Jadi penghitungan akan ada 1500 orang yang datang..   Lebih baik makanan berlebih dibandingkan kurang karena kalau makanan kurang, akan terjadi social punishment.. Kalau berlebih bisa kita bagikan kepada para petugas yang sudah membantu kelancaran acara.. Unit analisisnya per person.. 1500 itu adalah jumlah orang.. Kalau memesan catering.. makanan prasmanan kita buat saja 800-1000 porsi karena biasanya para tamu mengincar makanan cemilan.. Kalau memesan makanan gubuk, jangan memesan jenis yang beraneka ragam karena ada kecenderungan tamu akan mencoba setiap jenis makanan yang ada.. Sebaiknya memesan 1 jenis (misalnya) menu gubuk namun gubuknya dibagi dua atau tiga.. jadi antrian makanan tidak menumpuk di satu sisi dan jenis makanan populer tidak cepat habis.. Tamu yang datang belakangan masih tetap bisa menikmati sajian yang ada..  

Penghitungan ini hanya untuk satu acara.. Kalau kita menginginkan 4 rangkaian acara (misal lamaran, pengajian, akad, resepsi) berarti tinggal dikalikan jumlah orang dengan jenis makanan.. Jangan lupa memperhitungkan minuman.. 🙂

Hati hati dalam menentukan siapa jasa catering yang akan kita gunakan.. test food saja dulu.. Jangan malu bertanya.. Jangan malu test food dimana mana.. Kalau kurang cocok, jangan segan berkata tidak.. Perhatikan term n condition dalam pemesanan makanan..

kecuali di beberapa pedesaan yang masih menganut memasak sendiri.. Tetap berlaku penghitungan jumlah undangan dikali dua ditambah jumlah keluarga ditambah 50 per cent untuk cadangan tamu (biasanya kalo di desa tamunya datang terus).. Biasanya kalau memasak sendiri, kita sebaiknya memperhitungkan jumlah tenaga, dimana tempat memasak, bahan bahan masakan, tempat penyimpanan bahan mentah termasuk makanan jadi, siapa yang bertugas mencuci piring, siapa yang bertanggung jawab terhadap urusan sampah.. Hal kecil namun perlu diperharikan juga..

Read Full Post »

Teknis pernikahan (2)

Setelah tanggal diputuskan.. Hitung mundur dari H ke hari saat ini.. ada berapa hari? Semakin lama persiapannya, semakin matang hasilnya.. Namun, ada juga tipe orang yang hanya membutuhkan waktu 30 hari mempersiapkan pernikahan.. Selama apapun.. intinya pernikahan harus dilaksanakan secara sah menurut agama dan hukum negara.. Artinya, langkah berikutnya adalah menghubungi Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah masing masing.. Ini juga susah susah gampang.. Kalau calon mertua pegawai KUA.. Urusan dipastikan lancar.. namun kalau tidak.. kita (calon pengantin) harus segera menghubungi petugas KUA.. Jangan menunda hingga esok hari.. karena waiting list nya cukup lama.. Ikuti saja syarat syarat yang mereka maui.. Seingatku mereka meminta photo calon pengantin, photo copy KK dan uang administrasi..kalau bisa ketika menjelang hari H, petugas KUA  harus dicomfirm lagi.. Jangan sampai beliau lupa 🙂 Barabe.. Kita bergantung sekali dengan KUA.. tidak ada KUA artinya tidak jadi menikah..

Setelah tahu siapa petugas yang akan menikahkan kita, sebaiknya seseorang dari pihak keluarga yang menjadi contact person petugas tersebut.. Artinya, kalau dibutuhkan di hari H, kita bisa meminta tolong beliau menjemput atau menghubungi petugas tersebut (agar tidak telat) termasuk melayani beliau (makan atau minumnya).. Soalnya tidak mungkin calon pengantin yang lari lari menjemput petugas KUA pas hari H.. 🙂 bedaknya bisa luntur..:) he..he..:)

Read Full Post »

Teknis pernikahan (1)

Waktu dan tempat..

Setelah (biasanya) si pria melamar wanita.. Rasanya perasaan campur aduk.. Wah.. aku benar benar mau menikah yach.. Ada rasa senang, campur tegang.. Bisa tidak melalui semua ini.. Tenang.. Kalau diri kita tenang, mudah mudahan semua urusan menjadi lancar..

Teknis pernikahan biasanya dimulai ketika si pria sudah melamar si wanita secara resmi kepada orang tua.. Biasanya bahkan ada pertemuan antara dua keluarga.. Kalau kedua orang tua sudah ok.. Baru masuk ke penetapan tanggal atau kira kira pernikahan mau diadakan kapan yach? Ada beberapa suku yang menghitung hari baik.. Kalau orang orang perkotaan biasanya menghitung hitung kapan yach liburan panjang, jadi tidak menggangu jadwal kerja para tamu atau keluarga dekat.. Ada orang tua yang me’wajibkan kita menikah pada tanggal tertentu.. Kalau itu kejadiannya, masalah selanjutnya adalah di tempat pelaksanaan.. Kalau di rumah, tidak terlalu masalah.. Hanya saja kalau pernikahan mau dilaksanakan di gedung, kita harus hunting gedung di Jakarta minimal harus 6 bulan sebelum hari H.. Misalnya begini.. menurut orang tua, hari baik pelaksanaan pernikahan jatuh pada tanggal 25 Desember 2008.. karena harinya terlalu mepet (3 bulanan), tempat pelaksanaan sebaiknya di rumah saja (harus realistis).. Namun kalau menurut orang tua hari baik pelaksanaan pernikahan jatuh pada tanggal 17 Agustus 2009, kita masih bisa bernafas mencari tempat pelaksanaan.. Kalau orang tua tidak mempermasalahkan tanggal pernikahan, alhamdulilah..:)

Read Full Post »

Detik detik menuju pernikahan..

Salah seorang temanku bertanya kepadaku..

Tips tips pra wedding..

Pertama, persiapkan mental.. Cobalah berkomunikasi dengan diri sendiri dan Tuhan YME.. Apakah dia calon yang tepat untuk diriku.. Jangan terpengaruh dengan orang lain.. Coba berfikir secara obyektif karena pernikahan itu bukan untuk main main.. Pernikahan akan menentukan jalan hidup seseorang selanjutna.. Jangan sampai menyesal kemudian..  

Kedua, setelah yakin dia calon yang tepat untuk diri kita sendiri… Barulah berkomunikasi dengan orang tua masing masing.. Ada beberapa pasangan yang sulit menghadapi calon mertua.. Hal ini biasa.. Coba bayangkan kalo kita menjadi orang  tua kelak.. Kita pasti menginginkan yang terbaik untuk anak kita.. Coba bayangkan kalau ada seseorang yang tiba tiba hendak men’ambil’ anak kita.. Pasti ada rasa proteksi. Kalau calon mertua bersikap dingin.. Tenang.. Ada resep jitu.. 🙂 Good listener and food diplomacy.. Dengarkan dengan baik apa yang beliau bicarakan.. Bawa makanan kalau datang ke rumah calon mertua.. Usahakan bawa makanan kesukanan..:) kata orang dari perut naik ke hati..:) he..he..:)

Ketiga, berkomunikasi dengan keluarga si dia.. adik, kakak, kakek, nenek.. Ini penting karena di Indonesia masih menganut sistem kekeluargaan yang sangat kental.. Sebuah pernikahan itu seperti menggabungkan dua keluarga besar… Tantangan terbesar kalau pasangan tersebut berasal dari sistem yang berbeda.. Baik suku, agama, bahkan kewarganegaraan.. Seru.. 🙂 Kalau bisa sih, diusahakan masuk ke lingkungan mereka.. Hormati setiap perbedaan dengan baik..   

Setelah semua tahap itu dilalui.. dan setelah ada komitmen dari kedua belah pihak untuk setuju menuju tahap yang lebih matang.. Pernikahan.. maka urusan berikutna adalah masalah teknis.. 🙂

Read Full Post »

Where are you??

He..he.. kemana saja saya yach??

kayakna sudah lama tidak menulis di blog ini..

Maklmumlah kesibukan dunia nyata nyaris mengalahkan asyikna menulis blog ini..

Setelah saya telusuri, sepertina saya mulai lalai menulis di blog ini sejak bulan Juli 2008..

Awal Juli 2008, alhamdulilah saya diberikan kesempatan untuk mengikuti Australian Population Conference di Alice Springs… Setelah itu jalan jalan ke Ayers Rock, Kata Tjulta, Sydney, dan Canberra..

Setelah pulang dari berlibur, saya disibukkan dengan membantu teman teman yang akan pulang ‘for good’ kembali ke Indonesia.. Mba Yanti cs, Mas Didik sekeluarga, dll.. Sibuk dan merepotkan ternyata.. Packing, administrating and sending.. Kesibukan  ini mereda setelah mengantar kepergian mereka di Bandara Adelaide sekitar akhir Juli 2008.. (tanggalnya lupa)..

Bulan Agustus 2008, awal perkuliahan dimulai.. mulai adjust lagi.. registration, assignments and absolutly 4 sitting exams .. 🙂 Horor horor kuliah.. Selain itu, saya juga sibuk menyambut kedatangan teman teman baru.. At least, kalo mereka bertanya kita (sebagai senior ciee) harus siap menjawab..

Bulan Agustus akhir, Brighton (tempat saya tinggal) sedang dirundung duka.. Salah satu anak teman saya (Dian Fajrina) baru berumur dua tahun namun sudah divonis kanker.. Salah satu matanya sudah diangkat.. Rangkaian kemoterapi sudah dijalankan.. Konsultasi ke pihak dokter Australia dan Malaysia.. namun nampakna sel sel kanker lebih ganas, sudah menjalar ke seluruh badan.. Saat ini kondisinya semakin melemah dan mengkhawatirkan.. Dia sudah tidak bisa melihat..

Akhirnya keluarga mba Dian Fajrina memutuskan untuk kembali ke Indonesia.. Kesibukan mewarnai hari hariku.. Kemarin mereka baru saja kulepas ke bandara.. Sebelum mereka pergi, pagi harinya Sarah dititipkan di kamarku.. karena rumahna akan diinspeksi oleh land lord.. Sedih melihatna.. Ketika bangun, dia selalu merintih kesakitan.. Abi atau umina harus selalu ada di sampingna.. Ketika dia tidur, salah satu matana terbuka (tidak bisa menutup

Yach..  Sarah mengajarkan ku tentang arti dari kematian.. bahwa umur sudah digariskan oleh Allah SWT.. Percaya ga, keimananku naik nich.. 🙂 jadi sering membaca Al Quran dan sholat sunnah.. (selain sholat wajib) 🙂 Mungkin ini pelajaran berharga untukku..

Read Full Post »